Update Cuaca Hari Ini Cuaca ekstrem melanda nyaris seluruh lokasi di dunia, tak kalau Indonesia. Central Climate mencatat sepanjang November 2022 sampai Oktober 2023 ada sepuluh kota di dunia yang mengalami hari terpanas beruntun.
Menariknya, tiga lokasi di Indonesia masuk di dalam daftar 10 besar kota yang mengalami hari terpanas beruntun. Yaitu Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.
Menurut data Central Climate, Jakarta dan Tangerang mengalami heat streaks sepanjang 17 hari. Kondisi yang mirip termasuk dulu berlangsung di New Orleans, Amerika Serikat. Di area yang tidak sama Bekasi justru dulu mengalami hari beruntun terpanas sepanjang 15 hari.
Masih di dalam data yang mirip Climate Central menyatakan kota teratas yang paling lama mengalami heat streak adalah Houston. Kota ini dulu mengalami hari panas beruntun sepanjang 22 hari. Kondisi itu mengonfirmasi temuan Climate Central bahwa sepanjang setahun belakangan ini suhu global mengalami kenaikan lebih dari 1,3 derajat Celcius. «Ini menandai terjadinya periode terpanas sepanjang histori di dalam satu tahun,» ujar Climate Central melalui siaran pers, Jumat (10/11/2023).
Climate Central menyatakan secara umum Indonesia, sebagai tidak benar satu negara Asia yang beriklim tropis turut mengalami kenaikan suhu di dalam setahun terakhir. Bahkan, berdasarkan perhitungan Indeks Pergeseran Iklim, Indonesia mendiami alur teratas di antara negara-negara G20 bersama dengan angka kebanyakan 2,4. Mengalahkan Arab Saudi bersama dengan nilai kebanyakan 2,3 dan Meksiko bersama dengan perolehan kebanyakan 2,1.
Mereka termasuk menyatakan kondisi kenaikan suhu yang berlangsung di 170 negara. Parahnya kenaikan suhu kebanyakan 1,3 derajat Celcous sepanjang rentang pas berikut melebihi ukuran di dalam 30 tahun terakhir. Alhasil sebanyak 7,8 miliar jiwa alias 99 persen umat manusia mengalami suhu hangat di atas rata-rata.
Bahkan kalau dicermati dari kesimpulan atribusi cuaca, sebanyak 5,7 miliar orang terpapar suhu di atas kebanyakan sepanjang 30 hari. Paparan berikut termasuk nyaris setiap penduduk Jepang, Indonesia, Filipina, Vietnam, Bangladesh, Iran, Mesir, Ethiopia, Nigeria, Italia, Prancis, Spanyol, Inggris, Brasil, Meksiko, dan juga Karibia dan setiap negara di Amerika Tengah. “Rekor 12 bulan ini sama juga seperti yang kita harapkan dari iklim global yang dipicu oleh karbon polusi,” kata Dr. Andrew Pershing, Wakil Presiden Bidang Sains di Climate Central.
Andrew Pershing bahkan memprediksi rekor bakal terus berlangsung tahun depan. Pasalnya El Nino bakal tambah meningkat ke depannya. «Meskipun pengaruh iklim paling gawat berlangsung di negara-negara berkembang khatulistiwa, tapi tidak ada seorang pun yang safe dari perubahan iklim,” katanya.
Sementara Prof Edvin Aldrian, Peneliti BRIN sekaligus Penulis IPCC Report menyatakan kenaikan suhu global kebanyakan meraih 1,3 derajat Celcius. Bahkan dikhawatirkan kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius bakal lebih cepat berlangsung dari pada yang diperkirakan pada tahun 2030.
«Memang ada faktor-faktor alam seperti fenomena El Niño, atau posisi matahari yang mendekati Bumi, tapi kesibukan manusia yang paling banyak memengaruhi kenaikan suhu global ini,» kata Prof Edvin Aldrian.